Entah apa yang terlintas dibenak kita, begitu kita melewati kawasan ini, daerah ini dulunya dikenal tempat berdirinya Stadion yang cukup membuat harum nama DKI Jakarta dalam kancah persepakbolaan nasional, yaitu Stadion Menteng, dengan nama kesebalasan kebanggaan warga Jakarta yaitu kesebelasan "Persija Jakarta" atau panggilan bekennya "Macan Kemayoran".
Mengingat peruntukan lahannya, yang terletak ditengah kawasan elite, dan melihat bentuk serta ukuran Stadion itu sendiri, dan diprakarsai oleh Gubernur DKI Jakarta, maka dirubahlah kawasan ini, menjadi kawasan Taman kota seperti sekarang ini,
Cukup mengena memang, yang dulunya kawasan ini terlihat suram dan agak kumuh, berubah menjadi kawasan Taman kota yang segar, lengkap dengan rumah kaca tempat diselenggarakannya pameran, tempat bermain, dan juga ada tempat lapangan sepak bola mini (Futsal).
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian serius dalam penataan kawasan ini dan sekarang mulai terlihat dampak negatifnya adalah :- Keberadaan bangunan Rumah Kaca, yang direncanakan untuk pagelaran Pameran dll, kalau pelaksanaan acara pameran tersebut dilaksanakan pada malam hari, mungkin terasa nikmat dan pas.., tapi kalau acara itu diselenggarakan pada siang hari,... alamak..., kita bayangkan pengunjung masuk ke dalam ruangan yang sekelilingnya kaca tembus pandang (clear), tanpa penghalang apapun, kita bisa rasakan panasnya minta ampun,..siapapun yang masuk ruangan tersebut, gak akan tahan berlama-lama didalamnya, pengatur suhu udara seberapa banyaknyapun tdk akan sanggup mengeleminir suhu yg sangat panas didalam ruangan tsb.
Disinilah kejelian seorang perencana, dalam hal pengaplikasian bahan pembentuk bangunan yang harus disesuaikan dengan kondisi cuaca dan iklim dari alam sekitarnya, Bangunan Rumah Kaca ini memang terasa pas sebagai point of interest dari lingkungan sekitar Taman Kota ini, tapi perletakannya ditengah-tengah lokasi taman tanpa terhalang apapun di daerah tropis yang mataharinya bersinar terik ini, silahkan anda nilai sendiri....!
- Ternyata sebagian lokasi taman tersebut selain dibuat bangunan (bangunan parkir, dan bangunan rumah kaca), juga sebagian tanahnya tertutup oleh keramik, seperti di area plaza dan area air mancur, dan juga sebagian tertutup beton di area lapangan futsal. ini mengakibatkan terganggunya sistem serapan air hujan, yang dulu waktu masih menjadi stadion area serapan airnya cukup banyak, sekarang bisa kita lihat kalau habis hujan deras, di kawasan ini terjadi genangan air dimana-mana, walaupun dikawasan ini sudah ditanami pohon-pohon yang cukup rimbun dan dibeberapa tempat dibuatkan sumur resapan, tapi tanpa ditunjang dengan sistem drainase yang baik, bukan tidak mungkin daerah ini menjadi daerah yang rawan banjir pada suatu saat nanti.
Senin, 20 Agustus 2007
STADION PERSIJA "MENTENG" RIWAYATMU KINI
Secara Makro, lingkungan ini sudah cukup asri dan indah sebagai tempat untuk bermain, jalan-jalan melihat pameran, dan juga untuk berolah-raga, semoga saja apa yang diprakarsai oleh Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu, menghasilkan manfaat yang besar bagi kita semua, walaupun dari kawasan ini tidak akan muncul lagi pemain sepak bola yang cukup tangguh seperti jaman dulu, setidaknya mudah-mudahan akan muncul pemain yang tangguh juga yaitu pemain "futsal"...!
Diposting oleh
ayus
di
22.11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar