Selasa, 21 Agustus 2007

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Senin, 20 Agustus 2007

STADION PERSIJA "MENTENG" RIWAYATMU KINI



Entah apa yang terlintas dibenak kita, begitu kita melewati kawasan ini, daerah ini dulunya dikenal tempat berdirinya Stadion yang cukup membuat harum nama DKI Jakarta dalam kancah persepakbolaan nasional, yaitu Stadion Menteng, dengan nama kesebalasan kebanggaan warga Jakarta yaitu kesebelasan "Persija Jakarta" atau panggilan bekennya "Macan Kemayoran".

Mengingat peruntukan lahannya, yang terletak ditengah kawasan elite, dan melihat bentuk serta ukuran Stadion itu sendiri, dan diprakarsai oleh Gubernur DKI Jakarta, maka dirubahlah kawasan ini, menjadi kawasan Taman kota seperti sekarang ini,
Cukup mengena memang, yang dulunya kawasan ini terlihat suram dan agak kumuh, berubah menjadi kawasan Taman kota yang segar, lengkap dengan rumah kaca tempat diselenggarakannya pameran, tempat bermain, dan juga ada tempat lapangan sepak bola mini (Futsal).

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian serius dalam penataan kawasan ini dan sekarang mulai terlihat dampak negatifnya adalah :
- Keberadaan bangunan Rumah Kaca, yang direncanakan untuk pagelaran Pameran dll, kalau pelaksanaan acara pameran tersebut dilaksanakan pada malam hari, mungkin terasa nikmat dan pas.., tapi kalau acara itu diselenggarakan pada siang hari,... alamak..., kita bayangkan pengunjung masuk ke dalam ruangan yang sekelilingnya kaca tembus pandang (clear), tanpa penghalang apapun, kita bisa rasakan panasnya minta ampun,..siapapun yang masuk ruangan tersebut, gak akan tahan berlama-lama didalamnya, pengatur suhu udara seberapa banyaknyapun tdk akan sanggup mengeleminir suhu yg sangat panas didalam ruangan tsb.
Disinilah kejelian seorang perencana, dalam hal pengaplikasian bahan pembentuk bangunan yang harus disesuaikan dengan kondisi cuaca dan iklim dari alam sekitarnya, Bangunan Rumah Kaca ini memang terasa pas sebagai point of interest dari lingkungan sekitar Taman Kota ini, tapi perletakannya ditengah-tengah lokasi taman tanpa terhalang apapun di daerah tropis yang mataharinya bersinar terik ini, silahkan anda nilai sendiri....!

- Ternyata sebagian lokasi taman tersebut selain dibuat bangunan (bangunan parkir, dan bangunan rumah kaca), juga sebagian tanahnya tertutup oleh keramik, seperti di area plaza dan area air mancur, dan juga sebagian tertutup beton di area lapangan futsal. ini mengakibatkan terganggunya sistem serapan air hujan, yang dulu waktu masih menjadi stadion area serapan airnya cukup banyak, sekarang bisa kita lihat kalau habis hujan deras, di kawasan ini terjadi genangan air dimana-mana, walaupun dikawasan ini sudah ditanami pohon-pohon yang cukup rimbun dan dibeberapa tempat dibuatkan sumur resapan, tapi tanpa ditunjang dengan sistem drainase yang baik, bukan tidak mungkin daerah ini menjadi daerah yang rawan banjir pada suatu saat nanti.

Secara Makro, lingkungan ini sudah cukup asri dan indah sebagai tempat untuk bermain, jalan-jalan melihat pameran, dan juga untuk berolah-raga, semoga saja apa yang diprakarsai oleh Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu, menghasilkan manfaat yang besar bagi kita semua, walaupun dari kawasan ini tidak akan muncul lagi pemain sepak bola yang cukup tangguh seperti jaman dulu, setidaknya mudah-mudahan akan muncul pemain yang tangguh juga yaitu pemain "futsal"...!

Selasa, 14 Agustus 2007

MASJID "AL-AMJAD", TIGA RAKSA, Pesona Timur Tengah di Utara Tangerang

Semburat cahaya yang terpancar dari dalam Masjid, menyiratkan keshahduan dan kekhu'sukan suasana dalam ruangan Masjid tersebut.


Nuansa warna Ebony dan Hijau yang Islami, memberikan karakter yang kuat dalam dominasi warna Masjid ini secara keseluruhan.

Masjid yang terletak di belakang Gedung PEMDA Tiga Raksa ini, dibangun dengan konsep meminimalisasikan penggunaan cahaya lampu pada siang hari dan mengurangi penggunaan pengatur suhu udara didalamnya.

Kalau dilihat dari sudut tritisan lisplank, yang sengaja atau tidak disengaja oleh perencana sehingga mempunyai bentuk terbalik, berbeda dengan konsep bangunan tropis pada umumnya, membentuk sudut 45 derajat, menyebabkan sudut jatuh cahaya matahari menjadi maksimal masuk kedalam bangunan ini.

Cahaya matahari yang masuk diberi Filter yang cukup menarik juga, yaitu dengan pemberian material precast krawang, sehingga tidak terlalu tersorot secara langsung ke arah dalam.

Yang tidak kalah uniknya dari bangunan ini adalah perletakan menara Masjid yang terletak terpisah dari bangunan induknya, menara ini menjulang setinggi 66,66 meter disesuaikan dengan jumlah ayat yang ada pada Al Qur'an, menara ini dibuat segi delapan, dan makin keatas luasan menaranya makin mengecil. Fungsi dari menara ini selain untuk penempatan speaker Masjid, juga bisa sebagai barometer atau tanda dari keberadaan Masjid tersebut kalau dilihat dari kejauhan.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, bentuk dari tritisan yang terbalik, selain kelebihannya untuk memaksimalkan masuknya cahaya matahari kedalam gedung, juga terdapat kelemahannya yaitu, dengan bentuknya yang demikian menyebabkan sudut jatuh air hujan menjadi maksimal juga masuk ke dalam gedung, walaupun sudah di buffer dengan adanya precast kerawangan, tapi tidak semua tampiasan air hujan bisa terhalangi dengan baik, apalagi jika hujan disertai angin yang cukup kencang, daerah Sholat di lantai-2 Mqsjid tersebut menjadi basah terkena tampias air hujan.

Bagaimanapun secara keseluruhan bentuk tampilan, keseimbangan bentuk bangunan dan skala ruang yang tercipta, direncanakan dengan cukup baik oleh perencana, kita bisa puas menikmati setiap detail bangunan dari luar bangunan yang mempunyai halaman cukup lapang ini.

Semua sudut bangunan dari mulai gerbang pintu masuk sampai dengan masuk kedalam bangunan, dibuat dengan sangat detail dan teliti, yang mana hal tersebut hanya bisa dikerjakan oleh tangan-tangan terampil dari si Kontraktor pembuat bangunan Masjid ini.





KESEIMBANGAN SKALA PEMBENTUK RUANG


Bentuk yang simetris, kiri kanan, atas bawah, terpadu dalam bentuk yg minimalis, semua dari bentuk-bentuk simetris ini terkesan menjadi monoton jika tidak dipadukan dengan lingkup skala ruang yang dibentuk dari luas halaman disekitarnya, depan, samping, dan belakang, sehingga tercipta harmonisasi yang pas.

Kalau kita bayangkan kita berdiri di depan pagar halaman bangunan ini, semua terlihat menjadi indah karena keseluruhan bangunan tampak secara utuh, itulah yang saya namakan skala pembentuk ruang, jadi jarak antara sudut pandang ke arah bangunan tersebut sangat ideal, dimana keseluruhan bangunan tersebut tampak secara utuh, jadi kita yang berdiri didepan pagar halaman rumah tersebut dapat menikmati dengan seksama keindahan ataupun keunikan dari rumah tersebut.

Seperti kita ketahui bersama bangunan-bangunan rumah di kota besar dewasa ini, banyak yang mengesampingkan hal-hal tersebut diatas, mereka membangunan rumah yang sangat indah dan besar, terbuat dari bahan-bahan bangunan yang mumpuni, tapi alangkah sayangnya begitu kita sampai didepan pagar rumah tersebut yang terlihat didepan mata kita hanya kolom-kolom vertikal dari marmer dll, yang tidak memberikan citra apapun selain kesan seram dan angker, sementara citra bangunan rumah tersebut secara keseluruhan tidak tertangkap oleh sudut pandang mata kita, alangkah sayangnya...!

KESEIMBANGAN BENTUK GEOMETRI YG ASIMETRI


  1. Suatu bentuk pasti memiliki berjuta makna, begitulah kira-kira yang terlintas dalam benak kita begitu melihat bentuk sclupture dalam photo ini.

Seakan-akan menentang keteraturan disekelilingnya, terlihat ada tiang-tiang vertikal didepannya berjejer dg teratur, begitupun dg view pada latar belakangnya.

Bentuk ini hadir dengan congkak dan menentang keteraturan disekitarnya,
akan tetapi kalau kita lihat secara utuh keseluruhan bentuk ini menjadi suatu bentuk yang sangat harmonis, dimana bentuk simetris pada tiang-tiang vertikal didepannya, dipadukan dengan bentuk yg asimetris pada bangunan ini.

Jadi kalau kita telaah lebih jauh lagi, sebenarnya estetika bukan melulu soal keindahan, keteraturan bentuk, bentuk-bentuk yg simetris, keseimbangan bentuk, dll.
estetika kadang-kadang justru terbentuk dari suatu gabungan ketidak teraturan tersebut, tergantung kita bisa melihat dan menyusun bentuk tersebut sehingga bisa tercipta suatu keserasian secara keseluruhan.